
Operation Performance Management (OPM) adalah pendekatan strategis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi organisasi. Hal ini melibatkan penetapan tujuan yang jelas, mengukur kinerja terhadap tujuan tersebut, dan mengambil tindakan korektif untuk mengoptimalkan kinerja.
OPM melibatkan pemantauan dan analisis berbagai aspek operasi organisasi, seperti manajemen rantai pasokan, proses produksi, dan layanan pelanggan, untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Dengan menerapkan OPM, organisasi dapat mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan dan daya saing bisnis.
Kriteria digunakan untuk mengukur seberapa baik fungsi operasi suatu organisasi dalam mencapai tujuan strategis dan operasionalnya. Tujuan-tujuan ini membantu perusahaan dalam menyusun, mengimplementasikan, dan mengevaluasi strategi operasi mereka, serta memastikan bahwa operasi mendukung pencapaian tujuan bisnis secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa objectives utama yang sering dijadikan fokus dalam kinerja operasi:
Kualitas (Quality)
Definisi: Mengukur seberapa baik produk atau layanan memenuhi standar dan ekspektasi pelanggan.
Contoh: Memastikan produk bebas dari cacat, layanan memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, dan implementasi sistem manajemen kualitas seperti ISO 9001.
KPI: Tingkat cacat produk, skor kepuasan pelanggan, jumlah keluhan pelanggan.
Kecepatan (Speed)
Definisi: Mengukur seberapa cepat operasi dapat memproses dan menyelesaikan pesanan atau tugas.
Contoh: Waktu siklus produksi, waktu pemrosesan pesanan, kecepatan pengiriman.
KPI: Lead time produksi, waktu penyelesaian pesanan, waktu respons terhadap permintaan pelanggan.
Biaya (Cost)
Definisi: Mengukur efisiensi operasi dalam hal pengeluaran dan pengelolaan biaya.
Contoh: Mengurangi biaya produksi, biaya tenaga kerja, dan biaya bahan baku.
KPI: Biaya per unit, margin laba kotor, pengeluaran operasional.
Fleksibilitas (Flexibility)
Definisi: Mengukur kemampuan operasi untuk beradaptasi dengan perubahan dalam permintaan, spesifikasi produk, atau kondisi pasar.
Contoh: Kemampuan untuk menangani variasi produk, volume produksi yang berubah-ubah, atau perubahan dalam desain produk.
KPI: Waktu perubahan setup, kemampuan untuk memenuhi pesanan khusus, dan respons terhadap perubahan permintaan.
Keandalan (Reliability)
Definisi: Mengukur konsistensi dan ketepatan waktu dalam penyampaian produk atau layanan sesuai dengan standar yang dijanjikan.
Contoh: Menyediakan produk tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan.
KPI: Persentase pengiriman tepat waktu, frekuensi kegagalan sistem, tingkat kegagalan pemeliharaan.
Inovasi (Innovation)
Definisi: Mengukur kemampuan operasi dalam mendukung pengembangan produk atau layanan baru dan penerapan teknologi baru.
Contoh: Penerapan teknologi baru dalam proses produksi, pengembangan produk baru.
KPI: Jumlah produk baru yang diluncurkan, waktu pengembangan produk baru, investasi dalam R&D.
Keberlanjutan (Sustainability)
Definisi: Mengukur sejauh mana operasi perusahaan mengurangi dampak lingkungan dan beroperasi secara bertanggung jawab secara sosial.
Contoh: Pengurangan jejak karbon, pengelolaan limbah, dan penggunaan sumber daya secara efisien.
KPI: Emisi karbon, konsumsi energi per unit, tingkat daur ulang.
Kesimpulan
Operations Performance Objectives adalah alat penting dalam manajemen operasi yang membantu organisasi untuk menilai dan meningkatkan kinerja operasional mereka. Dengan menetapkan dan memantau tujuan ini, perusahaan dapat memastikan bahwa operasi mereka mendukung strategi bisnis dan memberikan nilai yang optimal kepada pelanggan.
Salam produktivitas!
*)Tim Kaizenindo