Total Quality Logistics

Total Quality Logistics (TQL) adalah pendekatan holistik untuk logistik yang berfokus pada penciptaan budaya perbaikan berkelanjutan, kepuasan pelanggan, dan keunggulan proses. Hal ini melibatkan pendekatan sistematis dan terstruktur untuk mengelola seluruh proses logistik, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, untuk memastikan bahwa barang dikirim secara efisien dan efektif.

TQL bertujuan untuk menghilangkan pemborosan, mengurangi variabilitas, dan meningkatkan transparansi di seluruh rantai pasokan, menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan, pengurangan biaya, dan peningkatan daya saing.

Menurut Gerardus Blokdyk, proses utama Total Quality Logistics (TQL) adalah:

1. Perencanaan dan Penjadwalan

Penjadwalan Logistik melibatkan koordinasi semua kegiatan untuk memastikan bahwa barang yang tepat dikirim ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Proses ini meliputi: 1) Perencanaan permintaan, 2) Perencanaan rantai pasokan, 3) Perencanaan inventaris, 4) Perencanaan transportasi, 5) Penjadwalan dan optimalisasi transportasi, 6) Manajemen gudang, dan 7) Pemantauan dan pengendalian kegiatan logistik. Perencanaan dan penjadwalan logistik yang efektif memungkinkan organisasi untuk menanggapi perubahan permintaan, mengoptimalkan kapasitas, dan mengurangi biaya.

2. Manajemen Pesanan

Manajemen Pesanan dalam Total Quality Logistics (TQL) adalah proses mengelola dan melaksanakan pesanan pelanggan, termasuk: 1) Penerimaan dan validasi pesanan, 2) Pemrosesan dan pengambilan pesanan, 3) Pengemasan dan pengiriman pesanan, 4) Pelacakan dan penelusuran pesanan, 5) Penanganan dan koreksi pengecualian pesanan, dan 6) Pelaporan dan analisis pesanan. Manajemen pesanan yang efektif memastikan bahwa pesanan dipenuhi secara akurat, tepat waktu, dan penuh, yang mengarah pada peningkatan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

3. Manajemen Gudang,

Warehouse Management in Total Quality Logistics (TQL) adalah proses mengelola dan mengendalikan operasi gudang untuk memastikan bahwa barang disimpan, ditangani, dan dikirim secara efisien dan efektif. Ini termasuk: 1) Menerima dan memeriksa barang, 2) Penyimpanan dan manajemen inventaris, 3) Pengambilan dan pengepakan, 4) Pengiriman dan pemuatan, 5) Pemeliharaan dan pemeliharaan gudang, 6) Kontrol dan pelaporan inventaris, dan 7) Peningkatan berkelanjutan dari operasi gudang.

      4. Manajemen Transportasi

Manajemen Transportasi dalam Total Quality Logistics (TQL) adalah proses perencanaan, koordinasi, dan pengendalian pergerakan barang dari titik asal ke titik tujuan, meliputi: 1) Pemilihan dan negosiasi operator, 2) Klasifikasi dan peringkat pengiriman, 3) Perencanaan dan penjadwalan pengiriman, 4) Optimalisasi dan konsolidasi beban, 5) Optimalisasi dan pelacakan rute, 6) Analisis dan pelaporan data transportasi, dan 7) Peningkatan berkelanjutan dalam operasi transportasi.

      5. Manajemen Inventaris

Inventory Management dalam Total Quality Logistics (TQL) adalah proses perencanaan, pengendalian, dan koordinasi tingkat persediaan barang dan bahan untuk memenuhi permintaan pelanggan, meminimalkan kehabisan stok dan kelebihan stok, dan mengoptimalkan perputaran persediaan, termasuk: 1) Perencanaan dan peramalan persediaan, 2) Menerima dan memeriksa barang, 3) Penyimpanan dan organisasi persediaan, 4) Pelacakan dan pelaporan persediaan,  5) Penghitungan siklus dan verifikasi inventaris fisik, dan 6) Peningkatan berkelanjutan dari operasi inventaris.

      6. Analisis dan Pelaporan Data

Analisis dan Pelaporan Data dalam Total Quality Logistics (TQL) adalah proses pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis data dari berbagai sumber untuk memberikan wawasan dan informasi yang mendukung pengambilan keputusan, meliputi: 1) Pengumpulan dan konsolidasi data, 2) Pembersihan dan validasi data, 3) Pelaporan dan visualisasi, 4) Analisis dan interpretasi data, 5) Identifikasi dan peramalan tren, dan 6) Peningkatan berkelanjutan dari analisis data dan proses pelaporan.

      7. Peningkatan Berkelanjutan dan Tindakan Korektif

Proses mengidentifikasi dan mengatasi ketidaksesuaian, cacat, dan inefisiensi dalam operasi logistik, termasuk: 1) Mengidentifikasi dan mendokumentasikan ketidaksesuaian, 2) Menganalisis akar penyebab, 3) Mengembangkan tindakan korektif, 4) Menerapkan tindakan korektif, 5) Memantau dan memverifikasi efektivitas, dan 6) Terus meningkatkan proses dan prosedur untuk mencegah Kekambuhan.

      8. Visibilitas dan Kolaborasi Rantai Pasokan

Proses berbagi dan mengakses data dan informasi real-time di seluruh rantai pasokan, termasuk: 1) Berbagi visibilitas kegiatan inventaris, pengiriman, dan logistik, 2) Berkolaborasi dengan pemasok, produsen, dan penyedia logistik untuk mengelola inventaris, pengiriman, dan pengiriman, 3) Memanfaatkan teknologi untuk memungkinkan pelacakan dan pemantauan waktu nyata,  4) Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan, dan 5) Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di seluruh rantai pasokan. (*) Tim Kaizenindo

Share:

More Posts

Lean dan Six Sigma

Lean dan Six Sigma   Dalam dunia manajemen operasional, Lean dan Six Sigma sering terdengar bersama, tetapi keduanya memiliki pendekatan yang berbeda meskipun tujuan akhirnya

Ingin dikirim artikel Kaizenindo

Scroll to Top